Floating

Share

Get This

Minggu, 22 April 2012

sumary tugas jarkom part 4




a. Data Digital, Sinyal Digital
Sinyal digital merupakan deretan pulsa terputus-putus dengan ciri
tersendiri pada masing-masingnya. Setiap pulsa merupakan sebuah elemen
sinyal. Data biner ditransmisikan melalui pengkodean setiap bit data ke
dalam elemen-elemen sinyal.

b. Data Digital, Sinyal Analog
Teknik-teknik Pengkodean
Modulasi dipengaruhi oleh satu atau lebih dari 3 karakteristik sinyal
pembawa, yaitu amplitudo, frekuensi dan fase. Tiga dasar pengkodean yang
menggunakan ketiga karakteristik ini adalah :
􀂉 Amplitudo-shift keying
􀂉 Frequency-shift keying
􀂉 Phase-shift keying
Teknik ASK digunakan untuk mentransmisikan data digital sepanjang serat
optik.
Pada FSK, dua nilai biner ditunjukkan oleh dua frekuensi yang berbeda di
dekat frekuensi pembawa. Sinyal yang dihasilkan adalah
s t A ( f t) 1 ( ) = cos 2π untuk biner 1
s t A ( f t) 2 ( ) = cos 2π untuk biner 0
Dengan f1 dan f2 merupakan peyeimbang khusus dari frekuensi pembawa fc
namun dalam jumlah yang berlawanan. Transisi FSK, misalnya digunakan
untuk operasi full duplex sepanjang jalur telepon.
Contoh gambar : 

 


c. Data Analog, Sinyal Digital
Perangkat yang digunakan untuk mengubah data analog menjadi
bentuk digital dan melindungi data analog yang asli dari kondisi digital
disebut dengan Codek (Coder-Decoder).
Modulasi Kode Pulsa (Pulse Code Mudulation)
Pulse Code Modulation )PCM) didasarkan atas teori sampling yang
menyatakan :
Bila suatu sinyal f(t) disampel dengan interval yang teratur dan pada rate
yang dua kali lebih tinggi daripada frekuensi sinyal tertinggi, maka sampel
tersebut akan memuat segala informasi dari sinyal yang asli. Fungsi f(t) bisa
direkonstruksi dari sampel-sampel ini dengan penggunaan low pass filter.
Pada PCM, data analog di sample untuk dikarakterisasi dan disebut
sebagai Pulse Amplitudo Modulation. Untuk mengubahnya menjadi sinyal
digital, masing-masing sample analog tersebut harus ditandai dengan suatu
kode biner dan menjadi sinyal digital. Ainyal digital terdiri dari blok-blok n
bit, dimana setiap bit n adalah amplitudo pulsa PCM. Skema PCM, diperhalus
dengan menggunakan teknik pengkodean non linear. Pengkodean non linear
memperlakukan level kuantisasi secara berbeda-beda. Dengan cara
memperbesar jumlah langkah kuantisasi untuk sinyal beramplitudo rendah
dan memperkecil jumlah kuantisasi untuk sinyal beramplitudo besar.
Sehingga diperoleh pengurangan pada semua distorsi sinyal.

Contoh gambar  Pulse Code Mudulation


Delta Modulation
Alternatif selain PCM adalah Delta Modulation. Dengan DM, suatu input
analog didekati melalui fungsi tangga yang bergerak naik/turun dengan satu
level kuantisasi pada setiap interval sampling. Pada dasarnya, aliran bit lebih
dihasilkan dari pendekatan derivative sinyal analog dari amplitudonya.
Transisi yang terjadi di setiap interval pengambilan sampel dipilih
sedemikian sehingga fungsi tangga melintas sedekat mungkin terhadap
bentuk gelombang analog yang asli. Pada setiap waktu pengambilan sampel,
input analog dibandingkan dengan nilai yang terbaru dari fungsi tangga
pendekatan. Bila amplitudo sampel melebihi nilai fungsi, diperoleh biner 1,
sebaliknya, diperoleh biner 0. Output dari proses DM adalah runtunan biner
yang dapat digunakan receiver untuk merekonstruksi fungsi tangga.
Kemudian fungsi tangga tersebut diperhalus lagi dengan melalui proses
integrasi agar dapat menghasilkan pendekatan dari sinyal input analog.
Parameter penting dalam skema DM, yakni ukuran interval yang dipilih
tiap digit biner dan rate sampel. Tingkat keakuratan DM dapat ditingkatkan
dengan cara meningkatkan rate sampel. Hal ini akan mengakibatkan
meningkatnya data rate sinyal output.
Contoh

Contoh gambar Delta Modulation





d. Data Analog, Sinyal-sinyal Analog
Modulasi didefinisikan sebagai proses menggabungkan suatu sinyal
input dengan sinyal pembawa frekuensi agar menghasilkan sebuah sinyal
yang baru. Alasan dilakukannya modulasi, adalah :
􀂉 Diperlukan frekuensi yang lebih tinggi agar transmisi yang
dilakukan lebih efektif.
􀂉 Diperbolehkannya frequency-division multiplexing.
Teknik utama modulasi menggunakan data analog, yaitu Amplitudo
Modulation, Frequency Modulation dan Phase Modulation.

Amplitudo Modulation
AM adalah bentuk modulasi yang paling sederhana. Dasar yang
dipakai adalah perkalian sinyal input dengan pembawanya. Suatu sinyal
pembawa perlu menyediakan mekanisme detak untuk mengetahui waktu
kedatangan bit
Frequency Modulation dan Phase Modulation
FM dan PM merupakan kasus khusus mengenai sudut modulasi. Sinyal
yang dimodulasi dinyatakan sebagai
s(t) A cos[2 f t (t)] c c = π +φ
Untuk PM, fasenya sebanding dengan sinyal pemodulasi :
(t) n m(t) p φ =
Dengan np adalah indeks modulasi fase.
Sedangkan untuk FM, diperoleh fase yang sebanding dengan sinyal modulasi,
yaitu :
(t) n m(t) t φ =
Dengan nt adalah indeks modulasi frekuensi.
Perbedaannya dengan AM yaitu diperlukan bandwidth yang lebih besar
untuk transmisi


sumber : copyfile  dari materi jarkom



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berikan komentar anda...